Diversifikasi produk adalah penambahan produk baru yang mempunyai fungsi produk, proses produksi atau teknologi, dan atau sasaran pasarnya berbeda dengan produk lama. Diversifikasi produk dapat dibedakan dalam beberapa pola. Perbedaan tersebut didasarkan pada kombinasi penggunaan fasilitas produksi atau teknologi (konvergen atau divergen) dan atau fasilitas pemasaran (konvergen atau divergen).
Pola Diversifikasi:
1. Konsentris (Produksi konvergen dan pemasaran divergen)
2. Horizontal (Produksi konvergen dan pemasaran divergen)
3. Konglomerat (Produksi konvergen dan pemasaran divergen)
1. Produksi Konvergen-Pemasaran Divergen
2. Produksi Divergen-Pemasaran Konvergen
3. Produksi Divergen-Pemasaran Divergen
Diiversifikasi produk ditujukan untuk membuat produk tahan lebih lama, mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan untuk memenuhi selera konsumen, kebutuhan dan harapan konsumen, memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya. Untuk divesifikasi produk ini diperlukan kreatifitas, inovasi, penelitian, modal, promosi atau komunikasi pemasaran, bantuan dari pemerintah untuk usaha kecil dan menegah.
Diversifikasi produk artinya menganekaragamkan produk. Jadi produk diawali dari satu produk utama sehingga dapat dibuat berbagai produk. Contoh mudahnya adalah pisang. Pisang yang dimakan segar atau digolongkan makanan basah dapat diversifikasi, menjadi pisang sale, kripik pisang, tepung pisang. Kripik pisang dideversifikasi lagi dengan berbagai varian bentuk, seperti bulat kecil, lembaran panjang tunggal atau berbentuk stick. Keripik pisang dikembangkan lagi dari sisi rasa, seperti rasa tawar, rasa asin, rasa coklat, rasa bawang goreng dan macam-macam lagi. Dari sisi pembungkus, pertama dijual dalam bentuk curah, kemudian dengan bungkus plastic, kaleng, bungkus plastic dalam kotak, bungkus aluminium foil dengan isi nitrogen. Dari ukuran, juga ada variannya dari beberapa gram dalam satu kemasan sampai hitungan kilo.
Produk makanan tradisonal umumnya tidak menggunakan teknologi tinggi, yang sangat berperan disini adalah kretifitas, inovasi, jeli melihat peluang pasar, berani memulai, dan berpromosi. Kelompok ini sangat cocok untuk industr mikro/kecil/menegah, baik dikota maupun didesa, yang peting instasi Pembina tingkat kabupaten kota bersedia mendapinggi sebagai kosultan teknis produksi, manajemen, membantu promosi, memediasi kemitraan dan sumber permodalan.
Diversifikasi tetap berorientasi pada pasar yakni mempertimbangkan kebutuhan, selera, harapan, daya beli dan segmen pasarnya. Untuk industri pedesaan yang perlu dipertimbangan adalah ketersediaan bahan baku lokal, tentu ada program bersama antara dunia usaha dan pemerintah. Dari sisi pemerintah tentu juga ada program dan kerjasama terpadu antar lemabaga yang bertanggung jawab ketersediaan bahan baku, instansi yang bersangkutan.
Diversifikasi sangat perlu, untuk memberikan lapangan usaha dan pendapatan kepada masyarakat dari dunia usaha. Bisa dicapai keterpaduan semua stake holder, untuk meningkatkan daya saing dan mapu bersaing di pasar nasional dan internasional. Pemerintah akan memfasilitasi dengan pendampingan untuk usaha kecil/menegah, regulasi dan deregulasi, peran kepala daerah, dan pemerintah pusat mendampingi pemerintah daerah.
Apabila perusahaan melakukan diversifikasi dalam jangka waktu dekat, maka akan lebih banyak keaneka-ragaman produk di pasar, yang mengisi pasar dalam negeri dan ekspor, serta berkurangnya ekspor, meningkatkan perumbuhan ekonomi daerah dan nasional, mengurangi pengangguran, dan menambah pendapatan masyarakat dan dapat menekan kemiskinan.
Berikut merupakan perusahaan yang melakukan Diversifikasi produk:
PT. Coca cola Company
Contoh produk adalah :
Fanta, Sprite, Coca cola, Air mineral Ades, Pepsi, Frestea Fruit, A & W, Coke Zero.
Proses Pengembangan Produk Baru:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar