Tuntutan Shareholder dan masyarakat terhadap keberadaan bisnis dan profesi semakin meningkat.
Stakeholder menghendaki agar kegiatan bisnis menghargai nilai-nilai & kepentingan mereka. Corporate directors diminta mengelola bisnis dengan etis. Perusahaan diminta untuk lebih bertanggung jawab, transparan, dan etis. Kinerja tidak lagi diukur dari “berapa yang diperoleh”, tetapi “bagaimana hasil tersebut
dicapai secara etis”.
Faktor yang mempengaruhi perilaku bisnis :
* Physical
Kualitas air dan udara, keamanan
* Moral
Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)
* Bad Judgement
Kesalahan operasi, kompensasi eksekuitf.
* Activist Shareholder
Shareholders etis, konsumen dan environmentalist.
* Economic
Kelemahan, tekanan untuk bertahan
* Competition
Tekanan global
* Financial Malfeasance
Berbagai skandal akuntansi dan keuangan
* Governance Failures
Pengakuan terhadap arti penting good governance dan isu-isu etika.
* Accountability
Kebutuhan akan transparansi
* Synergy
Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil
* Institutional Reinforcement
Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi.
what time is't???
Senin, 08 Oktober 2012
Tinjauan Etika
Membahas mengenai etika bisnis, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi dari masing-masing kata. Etika, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki definisi ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, sedangkan bisnis memiliki definisi usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang; bekerja di bidang kepariwisataan; akuakultur usaha budi daya air: para pengusaha yang berminat mengembangkan akuakultur di Indonesia menuntut berbagai kemudahan kepada pemerintah.
Beberapa pendapat menegnai definisi dari etika bisnis :
1.Velasquez
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijaksanaan, institusi, dan perilaku bisnis.
2.Muslich
pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
3.Amirullah dan Imam Hardjanto
batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.
Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing. Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka. Konsumen menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing. Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka. Konsumen menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat teratur. Pihak esaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain. Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.
Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang. Jadi, prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji.
Menurut Muslich ada beberapa prinsip dalam etika bisnis, yaitu:
a. Prinsip Otonomi
memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
b. Prinsip Kejujuran
c. Prinsip Tidak Berniat Jahat
d. Prinsip Keadilan
e. Prinsip Hormat pada Diri Sendiri
Selain prinsip-prinsip di atas, dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. diantaranya :
1. Pengendalian Diri
2. Pengembangan Tanggung Jawab
3. Mempertahankan Jati Diri
4. Menerapkan konsep "pembangunan berkelanjutan"
5. Menghindari sifat 5K (Katabelence, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
6. Mampu menyatakan yang benar
7. Menumbuhkan sikap saling percaya
8. Konsekuen dan konsisten
9. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
10. Menciptakan persaingan yang sehat
11. Perlu adanya Undang-undang mengenai etika bisnis.
Langganan:
Postingan (Atom)